Pesantren Budaya di PCNU Ponorogo Sukses Meriahkan Kesenian dan UMKM Lesbumi
Pesantren Budaya di PCNU Ponorogo Sukses Meriahkan Kesenian dan UMKM Lesbumi
Blog Article
Ponorogo — Pesantren Budaya yang diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI) di kantor PCNU Ponorogo berlangsung sukses besar dan penuh kemeriahan. Acara yang berlangsung meriah ini dimeriahkan oleh para seniman LESBUMI dari Ponorogo, Madiun, dan Magetan, serta diramaikan dengan berbagai pertunjukan seni dan produk-produk UMKM dari LESBUMI yang ludes terjual.
Ngaji Kitab Arbain Nawawi sebagai Pembuka oleh Gus Aul Pondok Njenes
Acara dimulai dengan kajian Kitab Arbain Nawawi yang dipimpin oleh Gus Aul dari Pondok Njenes, yang mengawali acara dengan pemaparan yang mendalam tentang hadits-hadits penting dalam Islam. Kajian kitab ini tak hanya memberikan penguatan spiritual, tetapi juga memberikan nilai-nilai keislaman yang memperkaya nuansa pesantren budaya kali ini. Gus Aul mengajak para peserta untuk merenungkan makna-makna mendalam dalam Kitab Arbain Nawawi, menegaskan pentingnya adab, moral, dan keteladanan Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari.
Penampilan Seni dari Paraseniman LESBUMI Ponorogo, Madiun, dan Magetan
Setelah sesi ngaji kitab, acara dilanjutkan dengan berbagai pertunjukan seni yang menampilkan para seniman dari LESBUMI Ponorogo, Madiun, dan Magetan. LESBUMI Ponorogo membuka acara seni dengan geguritan khas Jawa yang dibawakan langsung oleh Ketua LESBUMI Ponorogo. Disusul oleh puisi karya Kiai Sunartib Fadlan yang mampu menyentuh hati para hadirin dengan bahasa sastra yang indah dan penuh makna.
Penampilan dilanjutkan dengan musik oleh Sukoco “Ngene Wae,” yang memadukan nuansa musik tradisional dan modern dengan harmonisasi unik yang menghibur penonton. Tak ketinggalan, kelompok IPPNU menampilkan Tari Jathil, tarian yang merupakan bagian dari kesenian Reog Ponorogo. Gerakan dinamis dan semangat para penari membuat penonton terpukau, menunjukkan komitmen para pemuda NU dalam melestarikan budaya lokal.
Kontribusi dari LESBUMI Madiun dan Magetan
Tak hanya seniman dari Ponorogo, LESBUMI Madiun dan Magetan juga turut ambil bagian dalam menghidupkan suasana acara. LESBUMI Madiun menampilkan puisi yang dibawakan langsung oleh Ketua LESBUMI Madiun, bersama Ustadz Rosidin, pengasuh Pondok Jati Swarna. Keduanya menampilkan karya sastra yang sarat makna, menggambarkan refleksi kehidupan yang disambut antusias oleh hadirin. Selain itu, seniman senior Yosponco dari Madiun turut memperkaya acara dengan penampilan yang berkesan dan memikat.
Dari LESBUMI Magetan, Ketua LESBUMI Magetan menyajikan sholawat dengan penuh kekhusyukan. Penampilan sholawat ini memberikan suasana religius dan khidmat, mengajak para peserta untuk bersalawat dan mendekatkan diri pada nilai-nilai spiritual.
Acara Puncak: Diskusi Budaya yang Mendalam
Diskusi budaya menjadi acara puncak pada Pesantren Budaya kali ini, mengundang berbagai pandangan dari para seniman, budayawan, serta masyarakat yang hadir. Dalam diskusi ini, topik-topik menarik ponorogo ke madiun berapa jam seputar pentingnya pelestarian budaya tradisional dalam perspektif Islam dibahas secara mendalam. Diskusi ini dipimpin oleh para pemimpin LESBUMI dan melibatkan partisipasi aktif dari para peserta, memberikan pandangan baru tentang bagaimana seni dapat menjadi alat dakwah dan pelestarian nilai-nilai luhur.
Produk UMKM LESBUMI Laris Manis
Pesantren Budaya kali ini juga memberikan ruang bagi UMKM binaan LESBUMI untuk memamerkan produk-produk unggulannya. Produk seperti kopi khas Ponorogo, kopi secang, pipo rokok, dan produk khas bernama Cap Cjah Angon terjual habis selama acara berlangsung. Antusiasme pengunjung terhadap produk UMKM menunjukkan bahwa seni dan budaya dapat menjadi daya tarik yang mendukung ekonomi lokal.
Kesuksesan Acara yang Membawa Harapan Baru
Dengan penuh sesak ruangan PCNU Ponorogo, Pesantren Budaya ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat sangat antusias dalam mendukung seni dan budaya lokal. Selain sebagai ajang hiburan, acara ini juga menjadi platform untuk memperkuat identitas budaya yang sejalan dengan nilai-nilai Islam. Keberhasilan ini memberikan inspirasi baru bagi LESBUMI untuk terus mengadakan acara serupa di masa mendatang.
Pesantren Budaya LESBUMI di PCNU Ponorogo ini bukan sekadar acara kesenian biasa, tetapi juga sebuah gerakan untuk melestarikan budaya, menghidupkan seni tradisional, dan memberdayakan ekonomi lokal melalui UMKM.